Konten pemasaran sudah disusun sedemikian rupa, namun masih terasa tidak efektif? Waspada, siapa tahu Anda membuat 5 kesalahan fatal yang harus dihindari! Hal tersebut memang tampak kecil, namun efeknya bisa berdampak besar. Wajib dipahami dari sekarang!
Pembuatan konten untuk pemasaran, baik desain grafis maupun copywriting, terkadang tak semudah yang dibayangkan. Anda butuh strategi khusus, pendekatan serta memahami pangsa pasar dalam jaringan supaya tidak salah kaprah.
Sekecil apapun itu, kesalahan perlu dihindari agar membuat konten promosi yang Anda lakukan dapat efektif dan mampu menarik khalayak luas.

Grafik pengunjung konten pemasaran tak kunjung meningkat? Kenali 5 kesalahan yang harus dihindari, sebagai berikut:
1. Mengabaikan Pendekatan Personal
Penting bagi Anda untuk menciptakan konten yang mampu membangun kedekatan secara personal dengan para pengguna internet. Hal tersebut dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran konten yang erat kaitannya dengan kondisi pribadi warganet.
Saat Anda terlalu egois untuk menciptakan konten berdasarkan preferensi sendiri, jangan harap banyak masyarakat internet akan merapat. Setidaknya, hanya segelintir orang yang mau melihat. Sementara itu, sisanya bisa merasa bingung karena tak berhasil membangun ikatan.
Orang-orang ingin membaca konten yang menarik dan menghibur. Mereka juga tidak ingin mengonsumsi sesuatu yang sulit dimengerti. Jika ingin melancarkan penjualan produk tertentu, lakukan secara halus lewat konten pemasaran yang mampu menyentuh kehidupan sehari-hari.
Anda harus tahu bahwa pemasaran konten dan pemasaran media sosial berjalan beriringan. Jadi, jangan pernah mengabaikan pentingnya strategi pemasaran media sosial yang baik dan dampaknya terhadap upaya pemasaran konten Anda.
Di zaman kita sekarang ini, media sosial telah menjadi sangat penting untuk mempromosikan konten dan menjangkau audiens target, jadi pastikan Anda menggabungkan upaya pemasaran konten dengan karakteristik followers agar dapat memasaran secara efektif.
2. Tidak Konsisten dalam Membuat Konten
Membuat konten secara konsisten, acapkali memang terasa sulit. Tak sedikit startup, blog dan kanal konten lainnya tak bertahan lama bahkan dalam kurun waktu bulanan karena banyak faktor, salah satunya kehabisan ide. Kondisi ini tentunya amat menjengkelkan.
Sebagai solusi, Anda dapat membuat kalender konten di awal setiap kuartal. Penjadwalan tersebut, biasanya mampu membantu menjaga rutinitas produksi konten secara konsisten sejak jauh hari. Sesuaikan pula dengan momen yang terjadi pada saat itu.
Cobalah membuat kalender untuk memetakan ide konten yang selaras dengan tahun 2019. Hal tersebut contohnya hari libur dan tren dan acara musiman. Biasakan pula untuk mengatur strategi atas perubahan kondisi yang cepat dan tak mampu ditebak.
Selain itu, manfaatkan Google Trends dan media sosial untuk melihat segala pergerakan isu yang terjadi setiap hari. Saat topik tersebut sedang diminati banyak masyarakat, Anda dapat ikut mengambil peran dengan turut membuat konten. Tentu saja dengan karakter sendiri!
3. Malas Menciptakan Ragam Bentuk Konten
Hampir semua orang suka menggunakan informasi dalam berbagai cara, sehingga Anda wajib membaurkan ragam jenis konten guna menarik minat warganet. Tak hanya caption dan foto, sesekali buatlah video atau gambar gerak yang sedap dipandang.
Biasakan menciptakan setiap konten pemasaran dengan memikirkan hasil yang tercipta di akhir kelak. Jangan biasakan untuk memikirkan satu output saja, mengingat hal tersebut justru hanya akan bikin diri Anda pusing terpatri pada konteks yang sempit.
Perhatikan pula setiap perbedaan pada kanal di media sosial. Anda perlu membuat konten yang selaras dengan karakteristik audiens berbeda. Semisal, ciptakan bentuk komunikasi berbeda pada pengguna Twitter dan LinkedIn karena keduanya cukup bertolak belakang.
Lewat penerapan 3 aspek di atas, Anda mungkin akan terhindar dari 3 kesalahan dalam membuat konten pemasaran. Ciptakan secara bijak agar konten tersebut tepat sasaran dan dapat dinikmati oleh khalayak luas. Selamat mencoba!
PENULIS: Bobby Agung Prasetyo, Canva
Leave a Reply